Jumat, 17 Agustus 2012

Tarawih kali ini membuatku sedih

Tadinya sempat terbesit rasa malas untuk melaksanakan sholat tarawih di masjid. Tapi setelah saya pikir-pikir kali ini adalah tarawih terakhir di bulan ramadhan 1433 H. Akhirnya saya pun melangkahkan kaki saya untuk sholat tarawih di masjid. Suasana di masjid seperti hari-hari biasanya saat dilangsugkan sholat tarawih. Dengan didahului sholat isya' berjamaah kemudian ceramah dan dilanjutkan sholat tarawih dan sholat witir. Tapi ada satu hal yang membuatku menitikkan air mata, di akhir ceramah sang ustadz mengingatkan kepada para jamaah bahwa sebentar lagi kita akan berpisah dengan bulan ramadhan. DEG! Entah kenapa saat itu saya merasa sangat sedih. Ramadhan kali ini terasa begitu cepat. Masih belum banyak yang saya lakukan untuk menyempurnakan ibadah saya di bualan ramadhan ini. Rasanya tidak rela akan berpisah dengan Ramadhan. Ramadhan-ramadhan sebelumnya memang juga merasa sedih, tapi saya lebih merasa senang karena akan merayakan Idul Fitri. Kali ini entah kenapa kesedihan itu mendominasi walaupun rasa senang sudah pasti karena akan merayakan idul fitri dan bertemu dengan sanak saudara.

Terlebih saat sang ustadz berdoa di akhir ceramah. Hampir semua jamaah khusyuk berdoa dan tidak sedikit pula yang meneteskan air mata. Doanya kurang lebih seperti in :

Ya Allah, sebentar lagi Engkau akan pisahkan Kami dengan kekasih kami yaitu bulan Ramadhan
Ya Allah, mohon pertemukanlah kami dengan Ramadhan tahun depan dan tahun-tahun berikutnya
Untuk orang tua kami yang sudah meninggal semoga Engkau ampuni dosanya dan Engkau lapangkan kuburnya
Untuk orang tua kami yang masih hidup berilah umur yang panjang dan barokah dan berilah kesehatan
Untuk anak-anak kami yang sedang menempuh pendidikan berilah mereka kemudahan dan karuniakanlah ilmu yang bermanfaat, dan jadikanlah mereka anak-anak yang berguna bagi bangsa dan agama
Untuk sodara - soadara kami yang ada di Myanmar berilah merkea kekuatan dan bukakanlah hati orang2 yang mendzolimi.
Dan wafatkanlah kami dalam keadaan Khusnul Khotimah

Dada ini teras sesak, apalagi saat ustadz berdoa untuk oarng tua yang sudah meninggal, saya teringat Ayah yang terlebih dahulu di panggil Allah 5 tahun silam. Juga saat ustadz berdoa untuk saudara-saudara muslim di Myanmar. Saya tersadar selama ini saya tidak melakukan apapun untuk saudara-saudara muslim di Myanmar bahkan untuk sekedar mendoakannya.

Satu hari lagi kita umat islam akan merayakan hari kemenangan. Senang sedih bercampur jadi satu. Semoga segala kebaikan yang kita lakukan di bulan Ramadhan akan terus terbawa pada 11 bulan berikutnya. Suasana Ramadhan akan selalu ku rindukan. Semoga kita bisa berjumpa dengan Ramadhan tahun depan dengan seluruh keluarga, sodara, sahabat, dan teman - teman tercinta. Akhir kata saya ucapkan Taqabalallahu minna wa minkum, Minal Aidzin wal faidzin, Selamat Idul Fitri 1433 H



Tidak ada komentar:

Posting Komentar